Pentingnya Mengetahui Data Kepegawaian, Berikut 4 Tujuannya
Pentingnya Mengetahui Data Kepegawaian, Berikut 4 Tujuannya
Setiap perusahaan pasti memiliki data kepegawaian. Data ini biasanya mencakup nama, tanggal dan tempat lahir, alamat, email, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Perlu untuk mengatur dan mengelola data secara sistematis sehingga perusahaan memiliki database.
Seringkali, perusahaan meremehkan pentingnya data seperti data kepegawaian. Namun, dari data ini, perusahaan dapat mengalokasikan biaya untuk memberikan pelatihan bagi pekerja terampil berdasarkan usia atau jenis kelamin.Dari data ini, perusahaan juga dapat mengidentifikasi karyawan mana yang sudah lama bekerja di perusahaan dan mana yang baru. Jadi, apa sebenarnya manfaat bagi perusahaan?Brick akan membantu Anda memahami tujuan penting data kepegawaian bagi perusahaan.
Memahami Data Kepegawaian
Secara umum, data kepegawaian adalah informasi yang dimiliki perusahaan untuk tujuan tertentu. Data ini dapat digunakan sebagai arsip perusahaan. Selain itu, berfungsi sebagai dokumentasi untuk aplikasi asuransi kesehatan dan pinjaman perumahan (KPR).
Setiap perusahaan secara hukum diwajibkan memiliki data kepegawaian. Dengan kepemilikan data yang akurat dan benar, perusahaan benar-benar peduli terhadap kesejahteraan karyawannya. Manfaat lainnya termasuk kemudahan dalam mendistribusikan sumber daya manusia untuk tujuan pelatihan.Hal ini diperlukan agar ada percepatan atau promosi dari karyawan biasa menjadi manajer dan akhirnya menjadi pemimpin, memungkinkan perusahaan untuk berkembang dan meningkat.
Tujuan Data Kepegawaian
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Ketenagakerjaan, pemerintah telah mengintegrasikan data kepegawaian ke dalam satu sistem yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat efisien dan efektif bagi institusi lain untuk mengakses data ketenagakerjaan yang terkini.
Empat tujuan yang dapat dicapai adalah:
- Mencapai Ketersediaan Data yang Akurat
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan data bagi perusahaan awalnya rumit. Ini karena pengecekan dan validasi data dilakukan secara manual atau konvensional. Namun, dengan perkembangan teknologi yang pesat, sistem data dapat diunggah dan diperiksa secara otomatis. Hal ini memungkinkan data kepegawaian dapat dilihat dan diperbarui secara teratur.
- Mempromosikan Transparansi dan Keterbukaan Data
Manfaat kedua dari kepemilikan data kepegawaian adalah perusahaan dapat memberikan transparansi data mereka kepada publik. Jika publik dapat mengetahui siapa yang bekerja di perusahaan, tingkat kepercayaan terhadap perusahaan akan meningkat. Ini karena publik tidak akan khawatir dan menganggap perusahaan itu nyata.
- Meningkatkan Kualitas dan Integritas
Transparansi juga mendorong kualitas perusahaan yang lebih baik. Selain itu, publik akan memahami bahwa perusahaan menghargai integritas data. Dalam hal ini, jika publik ingin menanyakan tentang data kepegawaian dari perusahaan, mereka tahu bagian mana yang bertanggung jawab.
- Mendukung Tata Kelola yang Lebih Baik
Jika sebuah perusahaan tidak ingin data kepegawaiannya diketahui publik, integritas mereka akan dipertanyakan. Ini karena perusahaan mungkin hanya ada namanya saja, tanpa karyawan yang sebenarnya. Hal ini tentu membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan. Namun, perusahaan perlu menampilkan data kepegawaian agar publik dapat dengan mudah bertanya jika ada masalah.
Ketika berusaha mencapai tujuan-tujuan ini, perusahaan perlu mengelaborasi data dengan pihak yang mampu mengelolanya dengan lebih baik. Brick dapat mengidentifikasi data kepegawaian secara komprehensif dan detail.
Data kepegawaian yang dapat diakses meliputi: nama lengkap, nama perusahaan, nomor KTP, lama bekerja di perusahaan, alamat, tanggal dan tempat lahir, nomor kartu, dan saldo rekening. Dengan memahami data ini, Anda dapat merasakan manfaatnya. Mulai dari mengetahui status pekerjaan pengguna (memverifikasi status kepegawaian), mengakses data pendapatan secara real-time, dan mendapatkan informasi langsung dari sumbernya, sehingga menghilangkan kekhawatiran tentang kualitas data.