Semua Konten Blog
/
E-Commerce Adalah Model Bisnis Masa Kini, Ini 3 Manfaatnya!

E-Commerce Adalah Model Bisnis Masa Kini, Ini 3 Manfaatnya!

E-Commerce Adalah Model Bisnis Masa Kini, Ini 3 Manfaatnya!

Perkembangan teknologi yang berkembang pesat membuat banyak peluang bisnis terbuka lebar. Salah satu perkembangannya adalah bisnis mulai bergerak ke ranah online. Aktivitas jual beli pun lebih cair dan mudah karena kehadiran e-commerce. Sebab, e-commerce adalah bertemunya pembeli dan penjual melalui media elektronik.      

Namun, tidak semua orang mengenal e-commerce. Maka dari itu, artikel di bawah ini akan membantu Anda memberi pemahaman mengenai pengertian, jenis, contoh, manfaat, hingga perbedaannya dengan marketplace.      

Apa Itu E-Commerce    

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa e-commerce adalah aktivitas bertemunya penjual dan pembeli melalui media elektronik. Media tersebut tergantung pada jaringan internet yang stabil.      

Tidak semua konsumen dapat memahami e-commerce. Sebab, sering kali mereka tertukar dengan marketplace. Padahal, marketplace adalah bagian dari e-commerce. Beberapa contoh dari marketplace adalah Shopee dan Tokopedia.      

Jenis-jenis E-commerce      

Sumber: freepik.com    

Ada enam jenis yang termasuk ke dalam e-commerce yaitu:        

  • Business to Business (B2B)    
    Jenis yang pertama adalah transaksi yang melibatkan antar perusahaan. Transaksi tersebut biasanya memiliki nilai yang cukup besar. Sebagai contoh: perusahaan ingin memperbarui inventarisnya dengan memesan meja kerja lebih dari 100 buah.          
  • Business to Consumer (B2C)    
    Jenis yang kedua adalah transaksi yang melibatkan perusahaan dengan konsumen. Transaksi yang dilakukan konsumen biasanya tidak dalam jumlah banyak atau mengecer. Ketika konsumen pernah bertransaksi di toko online maka konsumen tersebut telah melakukan B2C.          
  • Consumer to Consumer (C2C)    
    Secara sederhana, jenis yang ketiga ini berkaitan dengan aktivitas online antara kedua orang. Sebagai contoh: konsumen menjual barang preloved kepada konsumen lain yang lebih membutuhkan.          
  • Consumer to Business (C2B)    
    Jenis yang keempat berbanding terbalik dengan jenis yang kedua. Ada seseorang yang menjual jasanya kepada perusahaan. Sebagai contoh: seorang penulis menjual tulisannya kepada sebuah perusahaan untuk pembuatan blog.          
  • Business to Public Administration (B2A)    
    Untuk jenis yang kelima sebenarnya hampir mirip dengan B2B. Namun, pelaku bisnisnya yang berbeda. Sebab, bisnisnya berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Sebagai contoh: pembuatan situsweb atau presensi daring untuk dinas lingkungan di daerah tertentu.          
  • Consumer to Public Administration (C2A)    
    Tidak banyak orang-orang yang terlibat ke dalam jenis keenam. Sebab, butuh jejaring yang kuat untuk bekerja sama dengan instansi pemerintah. Terlebih, jika Anda hanyalah individu yang kebetulan memiliki keahlian tertentu.      

Contoh E-Commerce    

Setelah mengetahui apa saja yang termasuk dari jenis e-commerce, berikut ini adalah contoh-contohnya yang perlu Anda ketahui.          

  1. Business to Business (B2B)        
    Ada dua contoh dalam jenis B2B yang bisa Anda terapkan di bisnis yaitu: Electronic City yang menjual berbagai kebutuhan peralatan elektronik dan Ralali yang menjual aneka kebutuhan mulai dari elektronik hingga pertanian.          
  2. Business to Consumer (B2C)        
    Contoh yang kedua ini jamak dan mudah ditemukan oleh konsumen masa kini dalam bentuk marketplace. Ada banyak macamnya mulai dari Shopee, Tokopedia, Blibli, hingga Lazada.          
  3. Consumer to Consumer (C2C)        
    Untuk contoh yang ketiga hampir sama dengan contoh yang kedua. Beberapa contoh di antaranya seperti OLX, Kaskus, hingga Prelo.          
  4. Consumer to Business (C2B)        
    Saat ini jenis keempat mulai banyak digunakan oleh mereka yang berstatus pekerja lepas. Mereka yang punya keahlian tertentu mencoba menawarkan jasanya atau mengunggah hasil karyanya ke beberapa situs seperti shutterstock, istock hingga unsplash.          
  5. Business to Public Administration (B2A)        
    Jenis bisnis yang satu ini tidak melulu sulit namun juga tidak mudah. Asalkan memiliki relasi yang baik, mudah untuk mendapatkan klien pemerintah. Beberapa contoh di antaranya adalah Qlue dan Accela.

Manfaat E-Commerce      

Sumber: freepik.com    

Pelaku bisnis yang berkecimpung ke dalam e-commerce sangatlah banyak. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor yang salah satunya adalah lebih cepat menemukan target pasar. Maka, inilah beberapa manfaat e-commerce yang perlu Anda pahami yaitu:        

  1. Jangkauan Luas          
    Satu hal yang membuat pebisnis mau mengembangkan sayap bisnis dari konvensional menuju ke online adalah mudah meraih konsumen baru yang tersebar di mana saja.          
  2. Waktu Tidak Terbatas        
    Keunggulan sekaligus manfaat yang dapat dinikmati dari e-commerce adalah unlimited time. Konsumen dapat bertransaksi kapanpun mereka mau. Sebab, ada banyak toko online yang menerima konsumen dalam kurun waktu 24 jam.          
  3. Biaya Lebih Murah        
    Ada banyak promo dan diskon yang beredar membuat konsumen mudah tertarik dengan berbagai toko online tidak terkecuali marketplace. Apalagi konsumen dapat bertransaksi bermacam-macam barang dalam sekali waktu. Tentu menarik, bukan?    

Perbedaan E-Commerce dan Marketplace    

Sering kali banyak konsumen di Indonesia yang keliru dalam memahami antara e-commerce dan marketplace. Padahal, jika memahaminya dengan rinci, marketplace adalah bagian dari e-commerce sehingga beberapa layanan seperti Shopee, Tokopedia maupun Bukalapak adalah marketplace. Oleh karena itu, kedudukan e-commerce lebih tinggi daripada marketplace.    

Jika Anda sedang membangun e-commerce Anda sendiri, Anda dapat menggunakan Brick untuk menerima berbagai metode pembayaran dan memprosesnya secara otomatis.    ***

No items found.
blog-banner-icon-bgban-icon 1ban-icon 2