Semua Konten Blog
/
Ingin Menghindari Kredit Macet? Perhatikan 3 Cara Mengatasinya Ini

Ingin Menghindari Kredit Macet? Perhatikan 3 Cara Mengatasinya Ini

Ingin Menghindari Kredit Macet? Perhatikan 3 Cara Mengatasinya Ini

Setiap perusahaan pembiayaan pasti pernah memiliki debitur, baik individu maupun perusahaan lain, yang mengalami kredit macet. Dalam dunia keuangan, kredit macet disebut Non-Performing Loan (NPL). Jika NPL tidak dapat dikelola dengan baik, akan berdampak negatif pada reputasi perusahaan.

Ada banyak penyebab debitur mengalami kredit macet, termasuk kehilangan pendapatan utama, gagal bayar, dan masih banyak lagi. Jika debitur gagal secara bertahap melunasi hutangnya, akan mempengaruhi skor kredit mereka. Jika dilabeli buruk, debitur akan kesulitan mengajukan pinjaman.

Untuk memahami lebih dalam, artikel di bawah ini akan memberikan informasi tentang definisi, penyebab, dampak, dan cara mengatasi kredit macet.

Definisi Kredit Macet

Secara umum, kredit macet adalah kondisi di mana debitur, baik individu maupun bisnis, tidak mampu melunasi hutang mereka kepada pemberi pinjaman tepat waktu. Dengan kondisi seperti itu, skor kredit yang dimiliki debitur cenderung buruk.

Penyebab Kredit Macet

Ada banyak faktor yang menyebabkan kredit debitur menjadi buruk, termasuk:

  1. Manajemen Keuangan Debitur yang BurukSebelum memberikan pinjaman, pemberi pinjaman biasanya memeriksa skor kredit debitur untuk menentukan berapa banyak hutang yang mereka miliki dibandingkan dengan pendapatan mereka. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan cermat. Namun, terkadang ada situasi ketika debitur memiliki hal-hal di luar kendali mereka, menyebabkan kredit macet. Yang dimaksud dengan di luar kendali adalah manajemen keuangan yang buruk.
  2. Hutang untuk Kebutuhan KonsumtifSering kali orang memiliki keinginan untuk membeli banyak hal. Namun, keinginan ini menjadi sesuatu yang negatif karena cenderung mengarah pada konsumerisme. Jika bisa ditekan atau dibelanjakan untuk hal lain, lebih baik untuk kebutuhan investasi atau modal usaha. Jika Anda memiliki hutang produktif, cenderung baik untuk bisnis karena ketika Anda mendapatkan keuntungan, Anda dapat melunasi hutang-hutang tersebut.

Dampak Kredit Macet

Ada beberapa dampak yang perlu Anda ketahui terkait kredit macet:

  1. Kesulitan Mendapatkan Pinjaman dari Lembaga LainSalah satu alasan mengapa debitur sulit mendapatkan pinjaman adalah karena skor kredit mereka tidak memadai. Bahkan jika skor jatuh ke dalam kategori Dalam Perhatian Khusus (DPK), masih ada kemungkinan debitur tidak bisa mendapatkan pinjaman. Bagi perusahaan, hal ini juga berdampak negatif, terutama pada angka Non-Performing Loan. Jika di atas 5%, bersiaplah perusahaan akan kesulitan mendapatkan pendanaan dari kreditur atau pihak lain.
  2. Denda dan Suku Bunga yang Lebih TinggiHal lain yang harus dihindari debitur dan harus segera melunasi hutangnya adalah denda dan bunga. Jika debitur terlambat membayar angsuran, lembaga keuangan akan mengenakan denda dan suku bunga yang lebih tinggi. Alih-alih meringankan beban, justru akan membebani debitur.
  3. Kesulitan Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)Selain kesulitan mendapatkan pinjaman, hal lain yang harus dihindari debitur adalah keterlambatan pembayaran, yang berarti mereka tidak dapat mengajukan KPR. Dengan biaya tinggi dan tenor yang panjang, lembaga keuangan akan sangat memperhatikan riwayat kredit debitur. Jika tidak lancar, mustahil bagi debitur untuk mengajukan KPR.

Cara Mengatasi Kredit Macet

Untuk menghindari denda dan bunga yang lebih tinggi, debitur lebih baik melunasi hutangnya daripada menghadapi kredit macet. Berikut tiga cara untuk mengatasinya:

  1. Penjadwalan Ulang (Rescheduling)Hal pertama yang harus segera dilakukan untuk mengatasi kredit macet adalah penjadwalan ulang. Dalam hal ini, kreditur memperpanjang tenor sehingga debitur dapat melakukan pembayaran. Contoh: awalnya tenor yang diberikan kreditur adalah dua tahun. Namun, karena pandemi Covid-19, kreditur memperpanjang tenor menjadi tiga tahun.
  2. Rekualifikasi (Requalification)Kemudian, cara kedua yang bisa dilakukan debitur untuk menghindari kredit macet adalah mengajukan rekualifikasi. Hal-hal yang dapat diajukan termasuk mengubah jadwal pembayaran, mengubah periode pembayaran, hingga persyaratan lain selama tidak mengubah batas kredit.
  3. Restrukturisasi (Restructuring)Cara ketiga agak sulit bagi debitur tetapi bisa terjadi. Dalam hal ini, kreditur akan memberikan relaksasi yang cukup baik kepada debitur. Contoh: mengubah persyaratan dan aplikasi, mengurangi atau bahkan menghilangkan suku bunga sehingga debitur hanya dibebani sisa hutang pokok.

Ketika memahami bagaimana kredit macet dapat mempengaruhi bisnis debitur, debitur harus membayar kewajiban mereka dan melunasi hutang mereka sesegera mungkin.

Dalam proses pencairan dana, kreditur tentu perlu menjalani proses verifikasi dan penilaian kredit sebelum mencairkan pinjaman untuk meminimalkan default. Beberapa kreditur di bidang teknologi keuangan menggunakan Brick karena menyediakan solusi data API seperti data transaksi, data pekerjaan, dan data akun. Pelajari bagaimana solusi Brick untuk perusahaan pembiayaan dapat membantu kreditur dalam operasi bisnis mereka.

No items found.
blog-banner-icon-bgban-icon 1ban-icon 2