Gig adalah Inovasi Pekerjaan Modern, Temukan Rahasianya di Sini
Gig adalah Inovasi Pekerjaan Modern, Temukan Rahasianya di Sini
Arus informasi yang cepat membawa perubahan signifikan pada dunia kreatif. Salah satu perubahan ini adalah banyaknya perusahaan startup di kota-kota besar. Perusahaan-perusahaan ini terdiri dari individu yang dapat bekerja secara fleksibel tanpa batasan waktu. Fenomena ini dikenal sebagai gig. Gig mengacu pada pekerjaan sementara.
Bagi generasi boomer, konsep perusahaan berbasis gig tidak banyak dikenal. Ini karena generasi ini lebih memilih aturan yang kaku. Namun, berbeda untuk generasi saat ini. Mereka dapat mengelola preferensi pribadi mereka, terutama dalam hal pekerjaan, untuk memilih pekerjaan yang mereka inginkan.
Jadi, apakah ada jenis pekerjaan tertentu yang cocok untuk pekerja gig? Apa karakteristik individu yang tergolong sebagai pekerja gig? Brick akan membantu Anda memahami mengapa perusahaan modern lebih memilih mereka.
Memahami Gig
Secara umum, gig adalah istilah slang yang berasal dari bahasa Inggris, berarti "gigging" atau tampil. Dalam istilah ekonomi, ini mengacu pada "pekerjaan sementara." Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2020, ada 33,34 juta pekerja gig di Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar 4,32 juta, atau 26%, dibandingkan dengan 2019.
Beberapa berpendapat bahwa freelancer dan pekerja gig adalah sama. Namun, setelah ditelaah lebih dalam, ada sedikit perbedaan antara keduanya. Pekerja gig dikendalikan oleh pihak ketiga yang bertindak sebagai penyedia atau agen, sedangkan freelancer tidak memiliki kontrol karena mereka berhubungan langsung dengan pemberi kerja.
Ada juga perbedaan dalam hal remunerasi. Freelancer memiliki kendali penuh atas penghasilan mereka, sedangkan pekerja gig harus mengalokasikan sebagian pendapatan mereka ke pihak ketiga.
Di Indonesia, banyak platform online yang telah mengadopsi konsep gig economy, seperti Gojek dan Grab. Banyak pekerja telah mendapat bantuan melalui platform ini, membuat mereka menjadi pelopor bagi perusahaan lain.
Jenis Pekerjaan yang Termasuk Pekerja Gig
Ketika banyak orang memasuki ekonomi gig, mereka harus mengelola pendapatan mereka dengan bijak. Imbalan yang mereka terima bergantung pada berapa banyak tugas yang mereka selesaikan. Semakin banyak tugas yang mereka lakukan, semakin tinggi pendapatan mereka.
Beberapa pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerja gig meliputi:
- Akuntansi: akuntan, asisten akuntan.
- Menulis: penulis konten, copywriter, UX copywriter.
- Administratif: asisten virtual, asisten administratif desain.
- IT: analisis jaringan, insinyur keamanan informasi.
- Pengembangan Perangkat Lunak: insinyur game, desainer UI/UX.
- Manajemen proyek: manajemen proyek kantor, manajer proyek.
Karakteristik Pekerja Gig
Ada beberapa karakteristik yang mendefinisikan pekerja gig:
- Pekerja menyelesaikan tugas dalam jangka waktu tertentu.
- Pekerja menerima remunerasi berdasarkan jumlah tugas yang diselesaikan.
- Ada kontrak antara perusahaan dan pekerja.
- Fleksibilitas dalam melakukan tugas.
Tips untuk Pekerja Gig
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang beroperasi dalam model ekonomi gig, akan ada lebih banyak pesaing. Jadi, bagaimana Anda menghadapi persaingan ini di era revolusi industri keempat? Berikut beberapa tips untuk Anda:
- Tingkatkan Keterampilan Anda
Persaingan antar individu semakin ketat, dan akan ada banyak lowongan pekerjaan. Namun, setiap lowongan biasanya harus diperebutkan oleh ratusan atau bahkan ribuan pesaing. Oleh karena itu, untuk menghindari terlalu terpaku pada satu lowongan pekerjaan, pekerja gig perlu meningkatkan keterampilan mereka. Apalagi sekarang, perusahaan lebih memilih untuk meminimalkan biaya operasional untuk kebutuhan sumber daya manusia.
- Kembangkan Soft Skills dan Hard Skills
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan mempelajari berbagai hal, termasuk soft skills dan hard skills. Pekerja gig dapat memilih yang paling sesuai dengan mereka. Jika memilih untuk mengembangkan soft skills, fokus pada komunikasi dan kepemimpinan. Untuk hard skills, pelajari bahasa atau pemrograman.
- Terima AI sebagai Teman
Dalam revolusi industri keempat, AI bukan ancaman tetapi kepastian yang akan dinikmati oleh hampir semua lapisan masyarakat Indonesia. Terima AI sebagai teman, bukan ancaman. Pekerja gig perlu belajar dan menyerap semua pengetahuannya serta memahami bagaimana AI beroperasi dalam sebuah perusahaan.
- Kolaborasi
Selain mampu mengidentifikasi dan membaca peluang yang ada, satu hal yang bisa dilakukan pekerja gig adalah membuka peluang untuk kolaborasi. Ini melibatkan berbagi ruang sehingga setiap individu berkolaborasi dan bekerja sama menuju tujuan bersama, mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Setelah memahami penjelasan di atas, penting untuk ditekankan bahwa pekerja gig adalah pekerja fleksibel modern yang dapat menangani proyek dan mengelola pendapatan mereka sesuai kebutuhan mereka.
Salah satu tantangan dalam menjalankan sistem kemitraan dengan pekerja lepas adalah melakukan transaksi data dengan calon mitra. Untuk memastikan bisnis Anda dapat memverifikasi hal ini, gunakan Brick untuk terhubung dengan sumber data.