Memahami KYC dan 5 Manfaatnya yang Perlu Anda Ketahui
Memahami KYC dan 5 Manfaatnya yang Perlu Anda Ketahui
Dalam sektor keuangan, ada istilah yang disebut KYC. Mungkin mereka yang sudah berkecimpung di bidang bisnis familiar dengan istilah ini. Namun, bagaimana jika Anda baru mulai terjun ke dunia bisnis? KYC adalah singkatan dari Know Your Customer. Artinya, Anda perlu mengenali karakter konsumen agar dapat memberikan layanan terbaik.
KYC memainkan peran penting dalam dunia bisnis. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak artikel ini, mulai dari definisi, tujuan, dan dasar hukum, hingga manfaat KYC dalam teknologi keuangan.
Memahami KYC
Secara umum, KYC adalah prinsip yang diterapkan oleh lembaga perbankan untuk memantau aktivitas nasabahnya. Sebelum melakukan pengawasan, lembaga perbankan terlebih dahulu mengetahui identitas setiap individu. KYC berperan penting saat pendaftaran nasabah karena harus mengetahui informasi secara jelas dan detail.
Saat dalam sesi pendaftaran, nasabah harus mengisi formulir online. Mengapa harus online? Karena mudah dilakukan pelacakan karena data otomatis telah masuk ke dalam sistem. Selain itu, menghindari korupsi, pencucian uang, dan kejahatan lainnya serta menjamin keamanan transaksi cukup baik.
Jika ada produk atau layanan yang tidak memanfaatkan teknologi online, kemungkinan besar akan menjadi kerugian bagi nasabah. Selain itu, sangat mungkin digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ini akan menjadi sinyal buruk bagi lembaga perbankan dan nasabah.
Tujuan KYC
Setelah memahami arti KYC, Anda juga perlu mengetahui tujuan KYC. Karena, KYC merupakan prinsip penting bagi lembaga perbankan, termasuk manfaatnya, yang meliputi:
- Memudahkan Bank Indonesia dalam memantau dan mengawasi kegiatan nasabah yang terdaftar di lembaga keuangan.
- Memudahkan Bank Indonesia untuk mengenali dan memahami perilaku nasabahnya.
- Berguna untuk menghindari adanya korupsi, pencurian, atau penggelapan dana.
- Sistem pemantauan internal bank untuk semua aktivitas nasabah yang telah dilakukan.
- Melindungi bank dari berbagai risiko dalam pelaksanaan bisnis nasabah.
- Semua informasi yang dimiliki bank akan dijadikan bahan penyelidikan ketika ada indikasi pencurian atau pencucian dana.
Dasar Hukum KYC
KYC merupakan kebijakan yang dilakukan oleh lembaga keuangan dan diawasi oleh hukum sehingga memiliki landasan yang kuat saat memantau perilaku nasabah. Landasan hukum tersebut meliputi:
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
- Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank.
- POJK Nomor 12-POJK.01-2017 tentang Penerapan Program APU-PPT di Sektor Jasa Keuangan.
Cara Kerja KYC
Agar Anda tahu bahwa KYC merupakan kebijakan penting di lembaga keuangan, Anda perlu memahami cara kerja KYC, yaitu:
- Nasabah akan mengunggah datanya dalam dokumen yang telah disiapkan oleh bank.
- Menentukan jadwal pertemuan (online atau offline) antara nasabah dengan penyedia lembaga keuangan terkait.
- Melakukan video call kepada penyedia lembaga keuangan terkait.
- Pemeriksaan keuangan nasabah agar lembaga perbankan memahami kemampuan nasabah dalam meminjam dana. Misalnya penghasilan bulanan atau riwayat transaksi.
Manfaat KYC
Setelah memahami cara kerja KYC, Anda juga perlu mengetahui manfaat KYC, yaitu:
- Pihak perbankan akan mengenal dan memahami nasabahnya secara lebih mendalam, intens, dan jelas.
- Membantu bank atau perbankan untuk memahami karakter transaksi nasabahnya.
- Mengenali dan mengukur risiko setiap nasabah jika terjadi pencucian uang atau pencurian.
- Melindungi nasabah sehingga ada jaminan keamanan saat nasabah bertransaksi.
- Verifikasi data akan lebih efisien dan hemat biaya.
Sebagai kebijakan yang baru diterapkan di beberapa lembaga perbankan, KYC merupakan salah satu kebijakan yang membutuhkan upaya lebih untuk memperoleh data nasabah secara menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat untuk melakukannya karena tidak semua nasabah bersedia memberikan datanya secara holistik kepada lembaga perbankan.
Ketika Anda memahami arti, tujuan, dasar hukum, manfaat, dan cara kerja KYC, Anda dapat mengajukan pinjaman bisnis. Jika Anda bekerja di lembaga keuangan, terapkan solusi verifikasi Brick untuk membuat proses e-KYC lebih cepat dan nyaman bagi pengguna.