Semua Konten Blog
/
Paylater Can Improve Credit Scoring Formulas, How?

Paylater Can Improve Credit Scoring Formulas, How?

Sejak pandemi COVID 19 mengambil tempat pertama yang mempengaruhi perilaku konsumen di ekosistem digital, Buy Now Pay Later (BNPL) menjadi salah satu metode pembayaran digital paling menarik di Indonesia. Pelanggan milenial dan Gen Z khususnya senang dengan fleksibilitas untuk membayar dari waktu ke waktu tetapi tanpa bunga, menawarkan mereka opsi untuk pembelian impulsif atau tidak terduga.

Menurut Statista Laporan, pengguna BNPL Indonesia telah mencapai sekitar 7,8 juta dibandingkan dengan jumlah pengguna BNPL Singapura pada tahun 2020. Diperkirakan akan tumbuh menjadi 130 juta dan menempatkan Indonesia sebagai pasar BNPL terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025, dengan total pengeluaran BNPL untuk proyek-proyek eCommerce meningkat 8,7 kali lipat dibandingkan tahun 2020.

Meskipun jumlah tersebut dapat menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan BNPL di Indonesia, ini juga mungkin merupakan peluang besar bagi regulator dan industri kredit untuk memasukkan poin data tambahan seperti paylater ke dalam formula penilaian. Dengan demikian, menilai orang dengan sedikit atau tanpa kredit tradisional untuk bergabung dengan arus utama kredit dapat lebih mudah bagi perusahaan fintech lainnya dengan menilai kewajiban PayLater pengguna.

Perusahaan sekarang dapat mengambil data pembayaran pengguna akhir nanti berkat API Data Transaksi Brick yang memungkinkan lembaga keuangan mengumpulkan transaksi pengguna akhir yang mereka lakukan menggunakan metode PayLater. Selain itu, klien Brick juga dapat mengambil wawasan tentang batas akun saat ini, penggunaan, dan saldo pelanggan.

Bagaimana perusahaan dapat menggunakan API Data Transaksi

  1. Pemberi pinjaman P2P dan perusahaan Multifinance dapat menggunakan data transaksi bayar nanti untuk menganalisis dan menilai batas kredit calon peminjam.
  2. Pemberi pinjaman P2P dan perusahaan Multifinance dapat melakukan benchmark menggunakan batas bayar nanti dan sisa saldo untuk menilai kewajiban peminjam potensial.
  3. Biro kredit dapat memperkaya informasi perilaku pengeluaran pengguna akhir di platform terkait menggunakan opsi PayLater.

Bagaimana cara kerja API Data Transaksi?

  1. Pemberi pinjaman memperoleh persetujuan pengguna akhir untuk menghubungkan akun PayLater mereka dan mengotorisasi akses klien untuk mengambil skor transaksi mereka dan atribut pengeluaran agregat terkait.
  2. Pemberi pinjaman mengirimkan permintaan skor transaksi PayLater pemohon dan atribut pengeluaran agregat ke API Brick.
  3. Tanggapan Bricks API ke pemberi pinjaman, berisi data permintaan.
  4. Pemberi pinjaman memanfaatkan data untuk proses penjaminan kredit lebih lanjut.
No items found.
blog-banner-icon-bgban-icon 1ban-icon 2