Memahami Open Banking API di Sektor Perbankan Indonesia dalam Pengembangan Layanan Keuangan
Memahami Open Banking API di Sektor Perbankan Indonesia dalam Pengembangan Layanan Keuangan
Proliferasi platform digital dan aplikasi di sektor keuangan telah menyebabkan generasi saat ini jarang mengunjungi cabang bank lokal untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Lembaga perbankan kini berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan pelanggan dengan pendekatan multi-channel yang semakin modern.
Salah satu inovasi terbaru dalam layanan keuangan adalah open banking, di mana penyedia layanan keuangan mengandalkan teknologi Application Programming Interface (API). Sistem ini memungkinkan integrasi antara layanan perbankan dan konsumen dengan layanan aplikasi pihak ketiga.
Secara sederhana, open banking adalah sistem yang menyediakan akses data perbankan pengguna kepada layanan keuangan pihak ketiga melalui penggunaan teknologi Application Programming Interface (API). Tentu saja, akses ini perlu memberikan jaminan keamanan bagi penggunanya.
Open Banking API dapat memfasilitasi verifikasi rekening bank. Pengguna diminta untuk mengisi formulir yang disediakan, termasuk nomor rekening bank mereka dan nomor kartu debit/kredit yang valid. API open banking kemudian menjalani proses verifikasi untuk memeriksa apakah nomor rekening bank yang tercantum cocok dengan yang ada di database bank. Kemudian membuat Personal Identification Number (PIN) untuk digunakan dalam layanan API open banking.
Bank Account API
Bank Indonesia memulai program API open banking dengan menerbitkan Open API Standard Cumulative Paper and Bank Interlink with FinTech pada Maret 2020. Dokumen ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari pelaku industri jasa keuangan dan publik. Ini berarti penyedia layanan keuangan, dalam hal ini lembaga perbankan, dapat meluncurkan layanan API open banking. Pelanggan kemudian dapat mendaftarkan akun mereka dan membuat akun terintegrasi.
- Akses API Rekening BankPengguna atau nasabah bank yang telah menerapkan API open banking, yang memiliki akses API rekening Bank, dan telah mendaftarkan akun mereka di layanan API, dapat mengaksesnya untuk berbagai keperluan, seperti memeriksa informasi saldo, riwayat transaksi, transfer kredit atau debit, dan kemudahan layanan keuangan lainnya.
- API Verifikasi Rekening BankSetiap pengguna yang mendaftarkan akun mereka ke akun API bank terbuka akan diminta untuk memverifikasi data mereka. Bank biasanya melakukan API verifikasi rekening bank menggunakan dua metode secara bersamaan, untuk langkah keamanan. Pertama, verifikasi di ATM untuk memastikan nomor rekening masih aktif. Kedua, melalui nomor telepon pengguna, dengan mengirimkan kode verifikasi.
- API Validasi Rekening BankMeskipun layanan API perbankan dapat diakses secara langsung, bank masih memvalidasi akun nasabah dalam waktu 1 x 24 jam. Setelah proses validasi berhasil, pengguna akan menerima pesan pemberitahuan, dan nasabah (pengguna) kemudian dapat melakukan aktivitas API keuangan.
- API Rekening Bank VirtualSelain rekening riil yang terdaftar di bank-bank di Indonesia, dalam kasus tertentu, seperti transaksi saham dengan aplikasi stockbit, pengguna, dalam hal ini nasabah, dapat memiliki rekening virtual di Bank Sinarmas. Fungsi utama API rekening bank virtual ini hanya sebagai tempat sementara untuk menampung dana pengguna.
Spesifikasi API Bank Terbuka
Regulasi untuk API open banking telah diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan sambil memprioritaskan keamanan data nasabah dan konsumen.
Seperti yang diuraikan dalam Consultative Paper Bank Indonesia, ada spesifikasi teknis untuk API open banking. Berikut adalah spesifikasi API bank terbuka menurut Bank Indonesia:
- API open banking dibuat untuk mencakup; informasi API produk/layanan, API pendaftaran produk/layanan, API informasi akun, dan API transaksi pembayaran.
- Standar API open banking menekankan pada API transaksi pembayaran.
- Standar API open banking akan mempertimbangkan dan mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara seperti Inggris, Hong Kong, Australia, Jepang, Singapura, dan India.
- Standar teknis didasarkan pada protokol, arsitektur, dan format data terbaru.
- Standar keamanan mencakup autentikasi, otorisasi, integritas dan kerahasiaan data, serta Business Contingency Plan (BCP) yang menjamin dan memastikan kelangsungan ketersediaan data dan layanan.
- Standar keamanan yang direkomendasikan termasuk ISO 27001 dan PCI DSS, metodologi pemrograman aman, dan sistem deteksi penipuan.
Di Indonesia, pengembangan API open banking telah diterapkan oleh beberapa bank yang terdaftar dalam daftar API open banking Bank Indonesia, seperti:
- BCA, melalui Finhaks untuk mempercepat inovasi teknologi keuangan (fintech).
- BRI, melalui BRIAPI untuk mengembangkan layanan virtual account dan direct debit untuk transaksi dan mengakses informasi produk.
- Mandiri, dengan MandiriAPI yang menargetkan pemain fintech dan e-commerce.
Selain itu, ada beberapa bank lain seperti Permata, BNI, CIMB Niaga, dan lainnya yang terdaftar dalam daftar API open banking, aktif berkolaborasi dengan startup fintech untuk membangun layanan dan produk API.
Perusahaan API Open Banking
Salah satu perusahaan yang paling aktif dalam mengembangkan API open banking adalah Bank Jago bekerja sama dengan GoPay di bawah naungan GoJek. Akuisisi GoPay oleh Bank Jago merupakan indikasi kuat dan sangat dipublikasikan sebagai perusahaan API open banking yang diciptakan oleh anak bangsa dan pelopor di bidang keuangan digital, menggabungkan fasilitas perbankan dan transaksi digital.
Selain Bank Jago dan Gopay, di Indonesia setidaknya ada 3 penyedia API open banking, yaitu Bank Jago, Bank DBS, dan Transferwise. Ketiganya juga berperan sebagai agregator API open banking yang memfasilitasi transaksi perbankan digital baik di dalam negeri maupun internasional.